- Terbuka karena kesadaran filosofis yaitu kesadaran terhadap posisi sebagai aparatur, pengelola dan pelayan masyarakat, yang sudah seharusnya terbuka kepada “majikannya” yaitu rakyat. Dia sadar bahwa posisi dengan segenap tugas & kewajibannya itu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan.
- Terbuka karena kesadaran pragmatis yaitu kesadaran yang dilandasi pada azas manfaat. “Kalau saya terbuka, maka koordinasi akan mudah, dokumen terinventarisir dengan baik, terhindar dari potensi sengketa, dll,”.
- Terbuka karena kesadaran yuridis yaitu kesadaran yang dilandasi pada keinginan untuk taat pada peraturan per-UU-an. “Pokoknya, kalau UU bilang A, kita juga harus bilang A. Sebagai aparat, kita harus taat,”
- Terbuka karena kesadaran politis kesadaran yang dilandasi pada kepentingan jangka pendek semata. Misalnya, “Kalau tak terbuka, bahaya! Nama kita bisa jelek di depan pimpinan, mitra kerja. Nilai kita di Kemenpan dan Komisi Informasi, bisa turun,”.
Bagaimana dengan Anda? (arbain-IPC)
